Usianya masih sangat muda. Namun, selama mengajar di Dayah Bustanul Yatama Desa Tumpuen Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Ustad Murdani telah banyak meraih prestasi. Bahkan, kini pria kelahiran Desa Tumpuen, 10 Agustus 1983 tersebut telah memimpin SMK Swasta di dayah itu sejak tahun 2009. Ustad Murdani juga telah banyak membawa santri dayah itu meraih prestasi di berbagai even.
Ustad Murdani mulai mengajar kitab kuning (Al-Abajuri dan Iyannatun Talibi) sejak tahun 2003. Tahun 2006, menjadi guru komputer di MTs Swasta dayah itu. Selain pernah meraih juara III Lomba Pidato se-Kabupaten Bireun saat masih berstatus sebagai santri, ustad Murdani juga telah mendapat juara ketika menjadi guru.
Prestasi itu antara lain, tahun 2009 bersama tim meraih juara I Lomba Zikir Maulid se-Aceh Utara. Pada Tahun 2008 meraih juara dua Nasyid se-Aceh Utara dan Lhokseumawe, juara pertama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan, juara lomba baca kitab kuning se-Aceh Utara tahun 2007. Prestasi lain bagi muridnya yaitu tahun 2007-2008, grup barona putri berhasil meraih juara I baca Asmaul Husna.
Ustad Murdani menyelesaikan pendidikan Srata Satu (S1) di Sekolah tinggi Agama islam (STAIN) Malikusaleh tahun 2007. Sebelumnya pria berkulit putih ini juga aktif sebagai pengurus Korp Sukarela (KSR) PMI Aceh Utara dan pernah menjadi wartawan di Kota Lhokseumawe. “Sebelumnya saya bercita-cita jadi wartawan, tapi karena amanah sebagai kepala SMK, saya sekarang fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan dayah dan sekolah,” katanya.
Ia berharap semua siswa di dayah itu tidak hanya mampu menguasai pendidikan sekolah tapi juga mampu membaca kitab kuning dengan baik. “Namun, kini sarana pendukung seperti laboratorium dan berbagai fasilitas belum memadai. Namun, saya ingin mereka lebih berhasil dari saya. Target saya terakhir adalah menjadi kepala sekolah teladan,” harapnya.
Sumber : Serambi Online
Ustad Murdani mulai mengajar kitab kuning (Al-Abajuri dan Iyannatun Talibi) sejak tahun 2003. Tahun 2006, menjadi guru komputer di MTs Swasta dayah itu. Selain pernah meraih juara III Lomba Pidato se-Kabupaten Bireun saat masih berstatus sebagai santri, ustad Murdani juga telah mendapat juara ketika menjadi guru.
Prestasi itu antara lain, tahun 2009 bersama tim meraih juara I Lomba Zikir Maulid se-Aceh Utara. Pada Tahun 2008 meraih juara dua Nasyid se-Aceh Utara dan Lhokseumawe, juara pertama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan, juara lomba baca kitab kuning se-Aceh Utara tahun 2007. Prestasi lain bagi muridnya yaitu tahun 2007-2008, grup barona putri berhasil meraih juara I baca Asmaul Husna.
Ustad Murdani menyelesaikan pendidikan Srata Satu (S1) di Sekolah tinggi Agama islam (STAIN) Malikusaleh tahun 2007. Sebelumnya pria berkulit putih ini juga aktif sebagai pengurus Korp Sukarela (KSR) PMI Aceh Utara dan pernah menjadi wartawan di Kota Lhokseumawe. “Sebelumnya saya bercita-cita jadi wartawan, tapi karena amanah sebagai kepala SMK, saya sekarang fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan dayah dan sekolah,” katanya.
Ia berharap semua siswa di dayah itu tidak hanya mampu menguasai pendidikan sekolah tapi juga mampu membaca kitab kuning dengan baik. “Namun, kini sarana pendukung seperti laboratorium dan berbagai fasilitas belum memadai. Namun, saya ingin mereka lebih berhasil dari saya. Target saya terakhir adalah menjadi kepala sekolah teladan,” harapnya.
Sumber : Serambi Online
0 komentar:
Posting Komentar